Kamis, 26 Juni 2014

Tanam Paksa 1830


 
 

Tanam paksa atau cultuur stelsel merupakan peraturan yang diterapkan oleh Gubernur Jenderal Johannes Van Den Bosch yang mewajibkan setiap desa harus menyisihkan sebagian tanahnya yaitu kurang lebih 20% untuk ditanami komoditas ekspor khususnya kopi, tebu dan nila.  Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah ditentukan dan hasil panennya diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak. Akan tetapi dalam praktiknya peraturan tersebut tidak diterapkan dengan sesungguhnya, karena seluruh wilayah pertanian wajib ditanami tanaman yang laku untuk diekspor. Wilayah yang digunakan untuk praktik cultuur sltelsel pun tetap dikenakan pajak dan warga yang tidak memiliki lahan pertanian wajib bekerja selama setahun penuh dilahan pertanian.

Novel Pah Troeno



SEJARAH NOVEL "PAH TROENO" SEBUAH CERMIN REALITAS SOSIAL DI MASA KOLONIAL

I
Seperti semua penulis novel sejarah Boeka mencoba untuk menyampaikan ide – ide dan pesan dalam tulisannya yang berjudul "Pah Troeno". Dia menggambarkan setting masyarakat kolonial di mana Pah Troeno memainkan peran khas seorang petani kecil yang kecanduan opium dan karena itu hidup dalam kemiskinan yang ajeg. Penelitian ini tidak akan berurusan dengan kritik sastra, melainkan akan dikonsentrasikan terutama dengan jaringan antar kelompok atau kekuatan – kekuatan sosial yang dapat di lihat tidak hanya struktur sosial kolonial tetapi juga hirarki feodalistik yang kaku dan keras atau struktur kekuasaan.
Di dalam novel tersebut terdapat sejumlah besar interaksi simbolik yang dihubungkan dengan sistem nilai yang terkait, misalnya keotoritarian sebagai sebuah hal yang bersamaan dari sifat feodal birokrasi kolonial; pemberian hormat yang berlebihan; penindasan di satu sisi dan perbudakan yang atas orang lain; dan lain – lain. Secara sadar atau tidak, penulis menggambarkan bagaimana masyarakat kolonial bekerja melalui ekonomi, lembaga-lembaga sosial dan politik, proses sosial yang berkaitan dengan diskriminasi rasial, ekspliotasi ekonomi dan korupsi yang menjadi tinjauan penuh.

Rabu, 25 Juni 2014

Gapura Waringin Lawang



Gapura Wringin Lawang terletak di Dukuh Wringinlawang, Desa Jati Pasar, Trowulan. Sekitar 3 km dari candi brahu. Bentuk wringin lawang persis gapura candi bentar pura-pura di bali. Hanya, wringin lawang berukuran lebih besar, dan tentu saja berumur lebih tua. Belum diketahui pasti kapan wringin lawang dibangun, tapi diperkirakan pada abad ke-14 masehi. Gapura wringin lawang dibuat dari bata merah. Berukuran 13 x 11 meter dengan tinggi 15,5 meter.
Mengenai fungsi wringin lawang, ada beragam pendapat mengemuka. Salah satunya mengatakan wringin lawang berfungsi sebagai pintu masuk ke kediaman Mahapatih Gajah Mada. Tapi kebanyakan sejarawan beranggapan gapura ini adalah pintu masuk menuju komplek bangunan penting di ibu kota Majapahit, tanpa bisa memastikan secara spesifik bangunan apa itu.

KONFLIK MALUKU TAHUN 1999-2002



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Negeri Maluku merupakan daerah dengan penduduk yang heterogen. Daerah Maluku merupakan daerah yang sejak lama dicari-cari oleh bangsa-bangsa Eropa karena daerah ini merupakan daerah yang kaya rempah-rempah seperti cengkih dan pala. Kedatangan bangsa Eropa menyebabkan bangsa Maluku sejak saat itu telah membangun hubungan dengan bangsa-bangsa lain yang memiliki peradaban yang berbeda. Sehingga mereka memiliki keunggulan tertentu yaitu nilai budaya cinta damai dalam bentuk pela, gandong, duan lolat (nama lambang perdamaian). Namun karena adanya kebijakan pemerintahan kolonial yang menjadikan Maluku tersegregasi baik secara politik maupun sosio keagamaan (Islam dan Kristen) menyebabkan terjadinya suatu konflik antar masyarakat Maluku (kaum Islam dan kaum Kristen). Akibat dari segresi tersebut masih berlangsung dan menguat pada masa setelah rezim Orde Baru. Sehingga baik dari elite politik maupun elite agama tidak mampu meyatukan masyarakat dan membuat konflik yang ada di Maluku menjadi konflik yang berkepanjangan.

MAHATMA GANDHI DAN PERANANNYA DALAM PERJUANGAN PERGERAKAN DI INDIA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam mengantarkan ke pintu kemerdekaannya, India tidak lepas dari peran dari seorang tokoh yang religius dan gigih. Dia adalah Mahatma Gandhi, seorang tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan India dengan berani menentang kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Inggris serta berusaha mewujudkan dan memperjungkn keadilan bagi seluruh rakyat India.
Mempelajari kehidupan Mahatma Gandhi sama saja dengan menelusuri kembali perjuangan rakyat India dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasannya. Mahatma Gandhi memiliki kepribadian yang unik, disatu sisi dia sebagai orang suci yang hidup bersama rakyat jelata, tetapi disisi lain dia adalah seorang politisi hebat yang mempunyai pemikiran yang luar biasa.

Aids di Ethiopia



EPIDEMI HIV/AIDS DI ETHIOPIA
Tugas Sejarah Afrika
Dosen Pengampu: Riyadi, M.Pd,M.A




Wiwik Setyaningsih  K4412080
Pendidikan Sejarah


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2013

Selasa, 24 Juni 2014

Raja-raja Majapahit

  • Kertajasa Jawardhana (1293 – 1309)


Merupakan pendiri kerajaan Majapahit, pada masa pemerintahannya, Raden Wijaya dibantu oleh mereka yang turut berjasa dalam merintis berdirinya Kerajaan Majapahit, Aryawiraraja yang sangat besar jasanya diberi kekuasaan atas sebelah Timur meliputi daerah Lumajang, Blambangan. Raden Wijaya memerintah dengan sangat baik dan bijaksana. Susunan pemerintahannya tidak berbeda dengan susunan pemerintahan Kerajaan Singasari.